Pola Hidup Menjaga Otak Tetap Sehat

Oleh: Moh. Tamimi*

Judul: Investasikan Otak Anda
Penulis: Yuda Turana
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Cetakan: I, 2016
Tebal: xxxv+196 halaman
ISBN: 978-602-03-2996-03

Mendengar kata investasi, mungkin pikiran kita akan terbayang pada setumpuk uang, baik untuk investasi di pasar modal atau asuransi jaminan kesehatan di usia tua. Namun, bukan investasi itu yang dimaksud dr. Yuda Turana. Ketika anda sudah menginvestasikan uang anda, apakah kesehatan di hari tua anda terjamin? Belum tentu.
Menginvestasikan uang untuk hari tua itu baik. Akan tetapi, menginvestasikan otak kita untuk hari tua juga jauh lebih baik. Investasi uang hanya membantu kita secara finansial, sedangkan investasi otak membantu kita mencegah kepikunan di hari tua. Obat pikun masih belum ditemukan sampai saat ini.
Buku ini menyuguhkan cara menginvestasikan otak dengan baik dan benar supaya tercipta pola hidup otak sehat, bukan hanya badan semata. Otak yang sehat berada di badan yang sehat, begitulah kata pepatah. Namun, jika ada orang bertanya, sehatkah badan anda? Anda akan menjawab sebagaimana mestinya dengan berbagai alasan yang anda rasakan. Berbeda halnya jika ada orang bertanya: "Sehatkah otak anda?" kemungkinan besar anda akan marah-marah karena anda menyangka bahwa anda dianggap gila.
Saya (pen.) secara garis besar memahami bahwa setidaknya terdapat tiga hal dalam menjaga otak supaya tetap sehat sampai hari tua: pribadi, sosial dan lingkungan.
Faktor pribadi, dalam hal ini dr. Yuda Turana menjelaskan berbagai perilaku pribadi yang menyebabkan kepikunan di usia tua. Beliau menyatakan bahwa otak di masa tua tergantung pada apa yang terjadi pada masa muda. (hlm. 52)  Hal kecil yang sering disepelehkan, ternyata mempunyai peranan penting dalam kelangsungan hidup sehat, yaitu jalan kaki. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan stop merokok serta olahraga rutin, tentunya, dapat menyehatkan. dr. Yuda membandingkan waktu aktivitas kita sehari-hari, seperti nonton televisi, dengan hanya menyisihkan waktu sekitar 30 menit setiap 3 kali seminggu demi kesehatan otak. Tidur cukup, tak kurang dan tak lebih, dan terus belajar juga merupakan sebagian tips menjadikan otak bugar.
Faktor sosial, mungkin anda tidak menyadari bahwa aktif dalam kegiatan sosial dan aktif dalam kegiatan keagamaan dapat membugarkan otak. Dua hal tersebut semacam investasi otak dalam jangka panjang.
Berdasarkan data riset kesehatan dasar di Indonesia, kemungkinan kesehatan kita untuk tidak mempunyai keluhan satu penyakit pun adalah 13%. (hlm. 60) Berarti, hanya 13 dari 100 orang yang kemungkinan betul-betul sehat tanpa keluhan penyakit apapun. Menurut data di atas, masihkah kita ingin berdiam diri tidak mau melakukan kegiatan sosial agar tercipta pola hidup sehat, bukan hanya badan melainkan juga otak!
Faktor lingkungan, lingkungan yang mendukung sangat baik untuk membantu tingkat kesehatan otak anda. Asap rokok dan polusi udara adalah dua kombinasi yang sangat mematikan. Apalagi kota-kota besar yang banyak kendaraan berlalu lalang. Rokok, yang mematikan bukan rokoknya, melainkan asap rokoknya. Dalam buku ini, Yuda Turana selalu mewanti-wanti untuk menghindari rokok, "boleh anda merokok, asalkan jangan sampai menimbulkan asap," katanya.
Hal lain, terkait lingkungan adalah mendengarkan musik terlalu keras. Hal itu, selain mengganggu orang lain, juga bukan pilihan tepat untuk membuat otak anda lebih cerdas dan kreatif. Sebaiknya, jika anda menginginkan otak menjadi lebih cerdas dan kreatif adalah dengan menyetel musik dengan volume musik yang pelan dan sedang, hal demikian lebih menstimulasi kreatifitas otak.
Tiga faktor di atas yang dicoba dijelaskan oleh dr. Yuda Turana, seorang ahli Neorologi. Otak yang dibutuhkan bukan hanya normal melainkan juga sehat. Normal dan Sehat tentunya berbeda. Normal, menurut dr. Yuna, adalah keadaan otak yang sebagaimana mestinya, bekerja sebagaimana fungsinya. Sedangkan sehat adalah bekerja dengan baik demi kebaikan. Banyak orang mempunyai otak normal namun kurang sehat, sebagaimana halnya para koruptor, perampok, pembunuh dan lain sebagainya.
Buku sudah selayaknya dibaca dan dikoleksi.

*Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Sumenep, Madura.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tarekat Qadiriyah

Pendekatan Manajerial Psikologikal Sistem (2)

Pendidikan Sosial