Cara Cepat Meraih Cinta Allah

Oleh: Moh. Tamimi*

Judul Buku: Spiritual Journey; 28 Langkah Meraih Cinta Allah
Penulis: Jasser Auda
Penerbit: Mizania, Bandung
Cetakan: Pertama, Desember 2014
Tebal: 224 Halaman
ISBN:  978-979-433-864-3
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam. Tiada tuhan selain Allah. Tuhan yang patut disembah. Rahmatnya adalah keselamatan bagi kita, karena hanya rahmatNya-lah yang mampu menyelamatkan kita dari api neraka.
Kehidupan para sufi dengan caranya masing-masing, menginginkan ketenangan batin. Dunia sudah kurang begitu berarti bagi mereka atau sudah tidak berarti lagi. Dunia yang fana menurut sebagian sufi hanyalah sebuah penghalang untuk makrifatullah. Akan tetapi, menurut sebagian yang lain, dunia adalah batu loncatan memperoleh rahmat Allah.
Sering kali, kerena kesalahan-kesalahan kaum sufi membuat kita beralasan untuk meninggalkan dunia tasawuf. Padahal, seharusnya tidak demikian. Masih banyak tokoh sufi yang lain dan masih berada di koridor syariat Islam, bukan malah mengaku dirinya Allah. Sebagaimana al-Hallaj dengan Hululnya. Abu Yazid al-Bustomi dengan Ittihadnya dan Rabiah al-Adawiyyah dengan Mahabbahnya. Sering kali, para sufi ketika sudah sampai pada maqom tertingginya, cenderung tidak kembali lagi menjadi manusia. Maksudnya,  mereka tidak lagi menjalani syariat sebagaimana manusia pada umumnya dan bertingkah aneh-aneh. Ditambah lagi, menurut Jasser Auda, sebagian sufi salah paham tentang tawakal (bergantung kepada Allah) mereka menjadikan konsep yang agung dalam Islam ini sebagai ajang bermalas-malasan dengan dalih ia telah bertawakal. Demikian juga dengan Roja (sikap penuh harap kepada Rahmat Allah) dijadikan suatu kelonggarang untuk berbuat dosa. Demikian pula dengan khauf (takut kepada Allah) mereka mengubahnya menjadi kondisi putus asa dan lain sebagainya. (hlm. 23)
Di dalam buku ini bukan ingin menyampaikan tentang halal-haram. Melainkan, dimaksudkan sebagai sebuah perjalanan, perjalanan demi Allah Swt. (for God), bersama Allah Swt. (with God) dan kepada Allah Swt. (to God). Meskipun sebenarnya Allah dekat dengan kita. Sebagaimana firman Allah dalam al-Quran surat Qoof   ayat 16. (Hlm. 19)
Dalam buku ini pula, ditawarkan dua puluh delapan langkah meraih cinta Allah, yang merupakan telaah atas kitab al-Hikam karya Athaillah. Menurut Athallah, suatu keinginan manusia, seberapa pun kuatnya, takkan pernah menembus batasan-batasan takdir. Dari pernyataan Athaillah ini mengisyaratkan bahwa manusia hanya mampu berencena. Allah-lah yang menentukan semuanya. Namun, usaha sangat diperlukan.
Perlu kita pahami, Perjalanan menuju Allah swt. Tidak pernah berakhr. Barang siapa mengatakan bahwa perjalanannya telah berakhir. Maka, sejatinya dia baru saja memulai perjalanannya menuju Allah untuk memperoleh rahmatnya. Sebagaimana lingkaran yang tidak berujung.
Akhirnya, keberadaan buku ini mungkin bisa membantu kita untuk meraih rahmat Allah. Walaupun, sejatinya Itikad berada di tangan kita masing-masing. Mau atau tidak terhadap rahmat Allah.
*Penulis adalah mahasiswa INSTIKA jurusan Pendidikan Bahasa Arab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tarekat Qadiriyah

Pendekatan Manajerial Psikologikal Sistem (2)

Pendidikan Sosial