Memburu Gembong Narkoba

Oleh: Moh. Tamimi*

Judul: The Cobra
Penulis: Frederick Forsyth
Penerbit: Gramedia
Cetakan: I, 2016
Tebal: 459 Halaman
ISBN: 978-602-03-2504-0

Gembong narkoba dari dulu tak pernah mati. Mereka mempunyai stretegi jitu dalam mengkelabuhi para petugas pemberantas narkotika. Ditambah lagi, memang ada orang dalam yang bekerja sama dengan para gembong untuk melancarkan penyelundupan narkoba.
Kejadian itu terjadi di mana-mana, bujan hanya di Colombia, Amerika, Brazil, Kuba dan sekitarnya (latar dalam novel ini), tetapi juga terjadi di negara kita, Indonesia. Sebagaimana halnya, beberapa waktu lalu terdapat kabar telah ditangkapnya para gembong narkoba yang telah dihukum mati, dan juga beberapa lalu ditemukannya aparat pemerintah yang terlibat kasus narkoba.
Novel ini menceritakan tentang proses pemburuan dan pencegahan para gembong narkoba tingkat internasional. Proyek ini diinstruksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat. Terlebih dahulu presiden mempelajari tentang seluk-beluk kasus narkoba. Mulai dari asal muasal narkoba-pengedaran serta keuntungannya.
Paul Devereaux dipilih sebagai pemimpin proyek Kobra ini. Dia adalah mantan CIA yang diberhentikan karena dikecam terlalu kejam dalam membunuh. Oleh karena aksinya itu, ia dijuluki Sang Kobra.
Kartel adalah musuh utama proyek Kobra ini. Kartel diketuai oleh Sang Don, Sang Don ditemani oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing untuk memuluskan transaksi narkoba. Mulai dari tukang las kapal, ahli hubungan internasional, ahli perkapalan, ahli mesin, dan pengacara khusus yang sengaja diselundupkan ke dalam pemerintahan agar ia dan teman-temannya kebal hukum.
Paul Dereaux juga tidak kalah akal. Dia mempelajari semua seluk-beluk penyelundupan narkoba. Setelah itu ia mencari rekan-rekan untuk memuluskan proyeknya itu yang ia rekrut sendiri sebagaimana persetujuannya dengan presiden di Gedung Putih. Orang yang dihubungi pertama kali adalah Calvin Dexter, seseorang yang pernah membuatnya hampir mati dahulu kala ketika menjabat sebagai staf CIA. Cal Dexter di juluki si Tikus Terowongan karena kepiawaiannya dalam menyergap musuh. Lagi, Paul Devereaux menghubungi orang-orang kepercayaannya untuk bergabung dengan proyek Kobra. Ahli pengubah kapal, ahli jaringan satelit, ahli penyadap ia datangkan untuk melancarkan aksinya.
Setelah semua dipersiapkan, ia memulai aksinya dan melenyapkan para musuh-musuhnya satupersatu tanpa meninggalkan jejak.
Paul Devereaux mengatakan "Hanya ada satu kekuatan di negeri ini yang dapat menghancurkan tirani kembar dan geng obat terlarang. Bukan kau, bukan aku, bukan DEA atau FBI atau beraneka macam badan pemerintah kita yang luar biasa mahal. Bahkan buka presiden sendiri. Dan jelas buka kepolisian lokal. Akan tetapi, mereka sendiri." (hlm. 416-417)
Langkah pertama Paul Devereaux memang memberantas sendi-sendi Kartel. Akan tetapi, langkah akhirnya ia menjadikan taktik adu domba sesama gembong dan geng narkoba dengan cara melakukan penyesatan informasi yang dilakukan dengan baik oleh rekannya yang ahli masalah tekhnik komputer dan jaringan.
Alur cerita dalam novel ini berjalan dengan menarik. Pemaparan penulis, Frederick Forsyth, begitu detil. Hanya saja, agak sedikit kaku rangkaian bahasanya.
Novel ini penuh inspirasi. Sejenak, setelah membacanya, saya berangan-angan: "Seandainya di negeriku ini mencontoh cerita dalam novel ini dalam memberantas narkoba, mungkin para gembong narkoba akan semakin tertekan keberadaannya dan negeri kita menjadi negeri yang sehat serta bebas narkoba." Tak perlu mencontoh semua, namun ambil benang merahnya saja. Keadaan geografis di negeri kita berbeda dengan negeri-negeri yang menjadi latar dalam novel ini, sehingga dibutuhkan penyaringan dan pembaharuan dalam mengadopsi ide-ide Frederick Forsyth dalam memberantas narkoba.
Semoga hadirnya novel ini di Tanah Air Indonesia, mengilhami pemberantasan dan pencegahan narkoba di tanah air. Selanjutnya, saya ucapkan selamat membaca dan menikmati ide berlian sang penulis.

*Peresensi adalah mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Prodi Pendidikan Bahasa Arab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tarekat Qadiriyah

Pendekatan Manajerial Psikologikal Sistem (2)

Pendidikan Sosial