Misteri di Balik Piramida Mason
Oleh: Moh. Tamimi*
Judul: The Lost Symbol
Penulis: Dan Brown
Penerbit: Bentang, Bandung
Cetakan: I, Juli 2016
Tebal: 784 halaman
ISBN: 978-602-291-186-9
Piramida mason sampai saat ini masih menjadi misteri terselubung. Sejatinya, mason atau freemason ini bukanlah perkumpulan rahasia, melainkan perkumpulan yang penuh rahasia.
Dan Brown dengan gagah berani membuka labirin misteri itu lewat novel The Lost Symbol ini, terlepas benar atau tidaknya, nyata atau tidaknya cerita dalam buku ini. Namun yang pasti, Freemason yang identik dengan Yahudi itu benar-benar ada.
Novel ini mencerikan tentang amanah yang diberikan Peter Solomon pada Robert Langdon untuk menyimpan dan merahasiakan batu bertuah yang bersejarah yang konon menyimpan kebijakan besar yang terkubur di suatu tempat yang jauh.
Akan tetapi, suatu malam, seorang yang mengaku sekretaris Peter Solomon menyuruh Robert untuk datang ke Gedung Capitol untuk memberikan ceramah dan Robert juga disuruh membawa bungkusan batu yang dititipkan Peter dulu. (hlm. 42)
Sesampai di dalam Gedung Capitol, ada kejadian aneh, sebuah tangan yang terputus dari pergelangan tangan dengan telunjuk menunjuk ke atas gedung. Jari-jari itu penuh dengan simbol mitologi kuno, tidak semua orang bisa memahami apa artinya. Salah satu di antara kelima jari itu melingkar cincin yang berukir burung Phoenik berkepala kembar yang menunjukkan identitas penganut persaudaraan mason. Tangan terpotong sepotong seperti itu, menurut mitologi kuno, merupakan undangan suci bagi orang-orang terpilih.
Seorang misterius memainkan peranan dibalik kejadian malam itu. Orang misterius itu, malam itu, menghubungi Robert Langdon dan mengatakan bahwa Robert terpilih mendapatkan undangan suci dan disuruh memecah misteri yang tersimpan di simbol-simbol kuno.
Robert Langdon merupakan ahli mitologi kuno yang berkaitan dengan simbol-simbol. Ia juga seorang guru besar mengenai simbol-simbol kuno itu, termasuk misteri mason.
Peter disekap oleh orang misterius itu, ia menyebut dirinya Mal'akh.
CIA juga berperan menangani kasus terselubung malam itu karena ini berhubungan dengan keamanan nasional Amerika Serikat, Direktur Sato turun tangan sendiri manangani masalah ini.
Peter Solomon hanya hidup berdua dengan adiknya Kathrine Solomon setelah ibunya dibunuh oleh orang bertopeng yang masuk kerumahnya untuk meminta piramida mason. Anak semata wayang Peter Solomon juga meninggal dunia di penjara Turki karena melakukan perilaku kriminal terkait narkoba. Ia mati dipenjara, Peter Solomon tak mau mengeluarkan anaknya dari penjara karena ingin mendidik anaknya bahwa uang dan kekuasaan bukanlah segalanya. Sebelum ia terjerumus ke penjara, Peter memberinya dua pilihan: Harta atau kebijakan. Namun pilihan Zacki, anaknya, tak seperti yang diharapkan oleh Peter. Ia lebih memilih harta dan tak mau tahu mengenai kebijakan yang selalu ucapkan ayahnya.
Kathrine mengembangkan ilmu baru, ia beri nama ilmu neotic, cabang ilmu yang mendalami mengenai jiwa manusia. Ia dan kakaknya mendirikan laboratorium rahasia.
Setiap tokoh mempunyai pengalaman heroik masing-masing. Akhirnya, mereka semua bertemu seiring terungkapnya semua misteri itu.
Dan Brown sangat ahli membuat teka-teki. Referensinya sangat beragam mengenai berbagai misteri kehidupan. Di sinilah ciri khas pengarang bisa ditemukan sekaligus menjadi keunggulan Dan Brown dalam bercerita lewat tulisan. Sungguh memukau!
*Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep.
Judul: The Lost Symbol
Penulis: Dan Brown
Penerbit: Bentang, Bandung
Cetakan: I, Juli 2016
Tebal: 784 halaman
ISBN: 978-602-291-186-9
Piramida mason sampai saat ini masih menjadi misteri terselubung. Sejatinya, mason atau freemason ini bukanlah perkumpulan rahasia, melainkan perkumpulan yang penuh rahasia.
Dan Brown dengan gagah berani membuka labirin misteri itu lewat novel The Lost Symbol ini, terlepas benar atau tidaknya, nyata atau tidaknya cerita dalam buku ini. Namun yang pasti, Freemason yang identik dengan Yahudi itu benar-benar ada.
Novel ini mencerikan tentang amanah yang diberikan Peter Solomon pada Robert Langdon untuk menyimpan dan merahasiakan batu bertuah yang bersejarah yang konon menyimpan kebijakan besar yang terkubur di suatu tempat yang jauh.
Akan tetapi, suatu malam, seorang yang mengaku sekretaris Peter Solomon menyuruh Robert untuk datang ke Gedung Capitol untuk memberikan ceramah dan Robert juga disuruh membawa bungkusan batu yang dititipkan Peter dulu. (hlm. 42)
Sesampai di dalam Gedung Capitol, ada kejadian aneh, sebuah tangan yang terputus dari pergelangan tangan dengan telunjuk menunjuk ke atas gedung. Jari-jari itu penuh dengan simbol mitologi kuno, tidak semua orang bisa memahami apa artinya. Salah satu di antara kelima jari itu melingkar cincin yang berukir burung Phoenik berkepala kembar yang menunjukkan identitas penganut persaudaraan mason. Tangan terpotong sepotong seperti itu, menurut mitologi kuno, merupakan undangan suci bagi orang-orang terpilih.
Seorang misterius memainkan peranan dibalik kejadian malam itu. Orang misterius itu, malam itu, menghubungi Robert Langdon dan mengatakan bahwa Robert terpilih mendapatkan undangan suci dan disuruh memecah misteri yang tersimpan di simbol-simbol kuno.
Robert Langdon merupakan ahli mitologi kuno yang berkaitan dengan simbol-simbol. Ia juga seorang guru besar mengenai simbol-simbol kuno itu, termasuk misteri mason.
Peter disekap oleh orang misterius itu, ia menyebut dirinya Mal'akh.
CIA juga berperan menangani kasus terselubung malam itu karena ini berhubungan dengan keamanan nasional Amerika Serikat, Direktur Sato turun tangan sendiri manangani masalah ini.
Peter Solomon hanya hidup berdua dengan adiknya Kathrine Solomon setelah ibunya dibunuh oleh orang bertopeng yang masuk kerumahnya untuk meminta piramida mason. Anak semata wayang Peter Solomon juga meninggal dunia di penjara Turki karena melakukan perilaku kriminal terkait narkoba. Ia mati dipenjara, Peter Solomon tak mau mengeluarkan anaknya dari penjara karena ingin mendidik anaknya bahwa uang dan kekuasaan bukanlah segalanya. Sebelum ia terjerumus ke penjara, Peter memberinya dua pilihan: Harta atau kebijakan. Namun pilihan Zacki, anaknya, tak seperti yang diharapkan oleh Peter. Ia lebih memilih harta dan tak mau tahu mengenai kebijakan yang selalu ucapkan ayahnya.
Kathrine mengembangkan ilmu baru, ia beri nama ilmu neotic, cabang ilmu yang mendalami mengenai jiwa manusia. Ia dan kakaknya mendirikan laboratorium rahasia.
Setiap tokoh mempunyai pengalaman heroik masing-masing. Akhirnya, mereka semua bertemu seiring terungkapnya semua misteri itu.
Dan Brown sangat ahli membuat teka-teki. Referensinya sangat beragam mengenai berbagai misteri kehidupan. Di sinilah ciri khas pengarang bisa ditemukan sekaligus menjadi keunggulan Dan Brown dalam bercerita lewat tulisan. Sungguh memukau!
*Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep.
Komentar
Posting Komentar