Pengelolaan Kelas
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Etos kerja pembelajaran sebagai upaya membangun nuansa belajar mengejar tidak terlepas dari perbincangan tetntang kualitas sumber daya manusia. Sedangkan sumber daya sangat dipengaruhi oleh paradigma teologis sebagai daya pikir manusia dalam menangkap dan memahami pesan-pesan transendental Ilahi dalam kerangka memacu kiprah kinerja dan prestasi pembelajaran. * A. Chaedar Alwasilah dalam Pengantar Acep Hermawan, Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: Rosda Karya, 2013) hlm. vi
Apa saja yang menjadi terjadi pada proses pembelajaran bahasa (asing) adalahrefleksi dari sebuah metodelogi sebagai nafas pembelajarannya. Seluruh rangkaian kegiatan yang terjadi dalam pembelajaran ini dimotori oleh sebuah metodelogi yang digunakan. Namun perlu di catat bahwa menjabarkan sebuah kebulatan metodelogi terkait dengan banyak variabel yang tidak sederhana. Warna apa saja yang mengemuka dipastikan dipengaruhi oleh kebutuhan, kemampuan guru dan pelajar, fasilitas, kondisi sosial ekonomi, dan berbagai yang terkait. * Ibid. v
Pengelolaan kelas adalah sebagian faktor dari banyak variabel dalam menyukseskan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien serta menyenangkan. Oleh karena itu, penting kiranya pembahasan lebih lanjut tentang pengelolaan kelas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa maslaah sebagai berikut:
1. Apakah definisi pengelolaan kelas?
2. Apakah latar belakang pentingnya pengelolaan kelas?
3. Apakah tujuan pengelolaan kelas?
C. Tujuan Pembahasan
Seiring dengan masalah-masalah yang telah diuraikan oleh penulis, maka penulis mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah definisi pengelolaan kelas
2. Bagaimanakah latar belakang pentingnya pengelolaan kelas
3. Bagaimanakah tujuan pengelolaan kelas
Adapun kegunaan pembahasan makalah ini adalah sebagai sumbangan pemikirin bagi para pegiat pendidikan dan juga dalam rangka memenuhi tugas UAS PBA semester 4 Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika).
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu pengelolaan dan kelas. Pengelolaan berasal dari kata ”kelola”, ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah “manajemen”. Manajemen adalah kata yang aslinya dari bahasa Inggris, yaitu “management”, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut Suharsimi Arikunto (1990;2) adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan. Sedangkan kelas menurut Oemar Hamalik (1987:311) adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Dalam konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui oleh siapapun juga yang menerjunkan dirinya ke dalam dunia pendidikan.
Sedangkan menurut Sudirman N, dalam (dkk. 1991; 310), pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas. Ditambahkan lagi oleh Hadari Nawawi (1989;115), dengan mengatakan bahwa kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid.
http://wikipendidikan.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-tujuan-pengelolaan-kelas.html?m=1
B. Latar Belakang Mengapa Pengelolaan Kelas itu Penting
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Menurut Mulyasa (2006:3) ”Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang yang professional.
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan siswa dan membuat aturan kelompok yang produktif.
Di kelaslah segala aspek pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya. Kurikulum dengan segala komponennya, dan materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu dan berpadu dan berinteraksi di kelas. Bahkan hasil dari pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kelas dikelola dengan bagi, professional, dan harus terus-menerus.
Djamaroh (2006:173) menyebutkan ” Masalah yang dihadapi guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh penulis professional dan pengajar adalah juga pengelolaan kelas”. Mengingat tugas utama dan paling sulit bagi pengajar adalah pengelolaan kelas, sedangkan tidak ada satu pendekatan yang dikatakan paling baik. Sebagian besar guru kurang mampu membedakan masalah pengajaran dan masalah pengelolaan. Masalah pengajaran harus diatasi dengan cara pengajaran dan masalah pengelolaan harus diatasi dengan cara pengelolaan.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok, sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional siswa.
http://www.sekolahdasar.net/2008/12/latar-belakang-mengapa-pengelolaan.html?m=1
jam 06.03
C. Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum pengelolaan kelas adalah penyedian fasilitas bagi bermacam macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dalam intelektual dalam kelas. Fasilitas yang demikian itu memungkinkan siwa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa. (Sudirman N, 1991, 311)
Suharsimi Arikunto (1988 : 68) berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Ketika kelas tertib, maka proses pengajaran yang dilakukan oleh guru dapat berjalan maksimal. Goalnya, tujuan pembelajaran dapat dicaai secara maksimal pula.
Terkait dari penjelasan diatas dalam hal pengelolaan kelas dapat pula ditinjau dari segi interaksi komunikatif. Artinya seorang guru dituntut mampu mengatur segala kondisi apapun yang terjadi didalam kelas saat pebelajaran berlangsung agar terciptanya komunikasi dua arah yaitu antara guru dengan murid, murid dengan guru sehingga proses belajar-mengajar dapat berlangsung dengan baik. Hal ini bertujuan untuk memudahkan sekaligus meringankan tugas guru atau wali kelas.
http://wikipendidikan.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-tujuan-pengelolaan-kelas.html?m=1 06.02
D. Penataan Ruang Kelas
Meneciptakan suasana belajar yang menggairahkan perlu memeperhatikan peraturan/penataan ruang kelas/belajar. Penyusunan dan pengaturan belajar hendaknya memungkinkan anak didik duduk berkelompok dan memudahkan anak didik bergerak secara leluasa. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal yang diperhatikan adalah:
a. Ukuran dan bentuk kelas
b. Bentuk serta ukuran bangku dan meja anak didik
c. Jumlah anak didik dalam kelas
d. Jumlah anak didik dalam setiap kelompok
e. Jumlah kelompok dalam kelas
Komposisi anak didik dalam kelompok (seperti anak didik pandai dengan anak didik kurang pandai, pria dengan wanita).[7]
[7]Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h. 174
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka penukis dapat menyimpulkan beberapa hal pokok:
1. Pengelolaan kelas adalah seni mentatsa suatu kelompok orang yang di dalamnya terdapat pelajar dan pengajat/pendididik
2. Latar Belakang adalanya pengelolaan kelas adalah karena diperlukannya pembelajaran yang efektif dan efisien serta diperlukannya peran andil kreatif guru dalam menyampaikan materi dengan aman dan menyenangkan
3. Tujuan Pengelolaan Kelas adalah terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
B. Saran-saran
Sebagai calon tenaga didik profesional, seharusnyalah bagi kita mengetahui seluk-beluk kelas, individu siswa dan materi pembelajaran. Sebaiknya, sebelum proses belajar mengajar dilangsungkan, terlebih dahulu guru mengadakan perencanaan yang benar-benar matang terutama pengelolaan kelas sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif dan seperti yang inginkan tujuan pendidikan pada hakikatnya.
Daftar Pustaka
Hermawan, Acep. Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Rosda Karya, 2013.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. 2002.
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar I, Jakarta :Rineka Cipta, 2002
http://wikipendidikan.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-dan-tujuan-pengelolaan-kelas.html?m=1
http://www.sekolahdasar.net/2008/12/latar-belakang-mengapa-pengelolaan.html?m=1
jam
Komentar
Posting Komentar