Carok dan Budaya Pak, aku tidak mengerti mengapa carok dikatakan kekerasan, padahal carok adalah sebuah pertanggung jawaban. Istriku digoda, kuberani carok. Hartaku dirampas, kuberani carok. Harga diriku dilecehkan, kuberani carok. Agamaku dihina, kuberani carok. Aku berani berbuat dan berani bertanggung jawab. Pak, aku tidak mengerti kenapa orang Madura ditakuti dan dikatakan keras, hanya karena berpakaian hitam, berkaos merah putih dan berikat kepala batik. Aku disuruh melestarikan budaya, ya begitu budayaku, celurit senjataku. Aku cinta negeriku, maka aku bela negeriku. Aku sayang tanah airku, maka aku lestarikan budayaku. Sumenep, 15-12-15 Penyair Madura D. Zawawi Imron Menebas masa Melukai asa Dengan Celurit Emas Abdul Hadi WM. Mencari Tuhan Mengenali Hakikat Melalui Sastra Sufistik M. Faizi Memaknai kata Merajut cinta Bersama Permaisuri Malamnya Sofyan RH. Zaid Menghadang kenistaan Menggalang kebijaksanaan Berbekal Pagar Kenabian Dari Madura Tergor...