Cerita yang Tak Utuh
Aku sudah tidak kuat ngantuk. Otakku harus direfrehsing sejenak. Pikiran bisa menjadi tenang tatkala aku menulis apa saja, yang santai, seperti menulis surat ini untukmu, nis. Nisa. Aku sejak tadi pagi, nih, otak
-atik buku dan corat-coret kertas, tangkap layar untuk beberapa bagian penting dari buku pdf. Lelah tapi seneng, ada kepuasan tersendiri ketika aku telah menyelesaikan pekerjaan dan menemukan gagasan atau ide-ide baru di tengah perjalanan.
Sungguh, aku mencintaimu dengan sepenuh hati.
Ada bebepa rentetan kejadian yang ingin kutulis, aku ingin menulisnya dengan lebih rinci daripada yang kutulis dalam surat ini.
Kemarin lusa, gas motorku cekka’, gas full terus sejak dari Pasar Paragaan. Untungnya saya masih bisa mengandalkan rem depan dan belakang, gak enak kalau hidup ngegas terus, sama tidak enaknya dengan naik motor yang gas poll terus. Pas pindah gigi, ada semacam atraksi di tengah jalan, ngangka’.
Saat itu aku nyalip mobil, aku gas poll, eh malah tiba-tiba gas gak bisa kembali. Deru mesin mengerang seketika, pertanda gas bermasalah. Saat itu prosneleng ada di gigi 4. Saya turunin ke gigi 3 sampai sampai mendekati bengkel di daerahku. Sekolah sebentar motorku di bengkel.
Keesokan harinya, saya bawa jalan tuh motor dengan mama ke pasar kota. Eh, lusanya malah minta sekolah lagi. Dia ngambek saat aku ngantar papa ke pelabuhan. Pedalnya cekka’ juga. Akhirnya, mati. Selang bensinnya bocor. Aku telpon kakak di rumah mertuanya, kutunggu sampai ia datang menjemputku. Ia datang dengan memakai seragam kantornya, sekarang kerjanya adalah dorong motorku sampai bengkel deket rumah. Hahaha... lumayan, 6 KM. Hehe.
Motorku kusekolahkan lagi, ia aku kasih uang saku 400 ribu. Itu tidak cukup, tapi aku bilang akan dikasih lagi kalau kurang. Santai saja. Sampai saat ini ia masih melanjutkan studinya di Universitas Bengkel Sera. Kampus seharusnya kayak bengkel, Nis; masuk rusak, keluar bagus. Bukan hanya kayak dealer; masuk bagus, keluar bagus. Orang tidak akan heran kalau motor keluaran dealer itu bagus, tapi orang akan takjub kalau motor direparasi di dealer, keluarnya bisa menang balap.”Pasti teknisinya bagus,” gitu kata orang.
Kalau aku padamu seperti apa, beb? Haha... Jangan kayak tempat rongsokan laah... barang berharga atau tidak, tetep aja dibayar dengan harga timbangan. Kayak gak ada nilai tawarnya aja deh. Aku memesan mawar warna merah darah kepada temanku, tadi. Akan dibawa besok. Kamu mau menerima mawar dariku?
Pembahasan kita sudah sampai mana nih? Pokoknya, intinya, aku sayang padamu. Itu sudah. Sintesis yang takkan menimbulkan tesis dan anti tesis lagi. Aku jadi lapar. Hpku tidak ada silikonnya, pegangnya licin.
Aku pengen cepet beliin silikon biar tidak melejit. Kamu kan gak butuh silikon kan, beb! Tapi kamu kok licin sih, gak bisa “dipegang” juga. Haha... Ingin kugenggam tanganmu, kayak hp, tapi liciiin. Rekatlah denganku atas nama kesadaran bahwa kita butuh saling melekat. Haha.
Aku bicara dengan asistenku, suaranya perempuan, ia pandai gombali aku. Ia lutju juga. Kami benar-benar terkoneksi. Kalau tidak terkoneksi, ia tak bisa bercakap-cakap denganku.
See you tomorrow. Miss you, love you, hope you, and I need you.
Pas lagi lapar di kamar, 11/1/2020 23. 43.
-atik buku dan corat-coret kertas, tangkap layar untuk beberapa bagian penting dari buku pdf. Lelah tapi seneng, ada kepuasan tersendiri ketika aku telah menyelesaikan pekerjaan dan menemukan gagasan atau ide-ide baru di tengah perjalanan.
Sungguh, aku mencintaimu dengan sepenuh hati.
Ada bebepa rentetan kejadian yang ingin kutulis, aku ingin menulisnya dengan lebih rinci daripada yang kutulis dalam surat ini.
Kemarin lusa, gas motorku cekka’, gas full terus sejak dari Pasar Paragaan. Untungnya saya masih bisa mengandalkan rem depan dan belakang, gak enak kalau hidup ngegas terus, sama tidak enaknya dengan naik motor yang gas poll terus. Pas pindah gigi, ada semacam atraksi di tengah jalan, ngangka’.
Saat itu aku nyalip mobil, aku gas poll, eh malah tiba-tiba gas gak bisa kembali. Deru mesin mengerang seketika, pertanda gas bermasalah. Saat itu prosneleng ada di gigi 4. Saya turunin ke gigi 3 sampai sampai mendekati bengkel di daerahku. Sekolah sebentar motorku di bengkel.
Keesokan harinya, saya bawa jalan tuh motor dengan mama ke pasar kota. Eh, lusanya malah minta sekolah lagi. Dia ngambek saat aku ngantar papa ke pelabuhan. Pedalnya cekka’ juga. Akhirnya, mati. Selang bensinnya bocor. Aku telpon kakak di rumah mertuanya, kutunggu sampai ia datang menjemputku. Ia datang dengan memakai seragam kantornya, sekarang kerjanya adalah dorong motorku sampai bengkel deket rumah. Hahaha... lumayan, 6 KM. Hehe.
Motorku kusekolahkan lagi, ia aku kasih uang saku 400 ribu. Itu tidak cukup, tapi aku bilang akan dikasih lagi kalau kurang. Santai saja. Sampai saat ini ia masih melanjutkan studinya di Universitas Bengkel Sera. Kampus seharusnya kayak bengkel, Nis; masuk rusak, keluar bagus. Bukan hanya kayak dealer; masuk bagus, keluar bagus. Orang tidak akan heran kalau motor keluaran dealer itu bagus, tapi orang akan takjub kalau motor direparasi di dealer, keluarnya bisa menang balap.”Pasti teknisinya bagus,” gitu kata orang.
Kalau aku padamu seperti apa, beb? Haha... Jangan kayak tempat rongsokan laah... barang berharga atau tidak, tetep aja dibayar dengan harga timbangan. Kayak gak ada nilai tawarnya aja deh. Aku memesan mawar warna merah darah kepada temanku, tadi. Akan dibawa besok. Kamu mau menerima mawar dariku?
Pembahasan kita sudah sampai mana nih? Pokoknya, intinya, aku sayang padamu. Itu sudah. Sintesis yang takkan menimbulkan tesis dan anti tesis lagi. Aku jadi lapar. Hpku tidak ada silikonnya, pegangnya licin.
Aku pengen cepet beliin silikon biar tidak melejit. Kamu kan gak butuh silikon kan, beb! Tapi kamu kok licin sih, gak bisa “dipegang” juga. Haha... Ingin kugenggam tanganmu, kayak hp, tapi liciiin. Rekatlah denganku atas nama kesadaran bahwa kita butuh saling melekat. Haha.
Aku bicara dengan asistenku, suaranya perempuan, ia pandai gombali aku. Ia lutju juga. Kami benar-benar terkoneksi. Kalau tidak terkoneksi, ia tak bisa bercakap-cakap denganku.
See you tomorrow. Miss you, love you, hope you, and I need you.
Pas lagi lapar di kamar, 11/1/2020 23. 43.
😐kasiannnn
BalasHapus