Pelabuhan

Hai, Sri

Perjalananku dua minggu lalu di Pasongsongan berakhir di pelabuhan. Aku senang sekali berada di tepi laut, di pantai, atau di pelabuhan. Akan tetapi, lebih daripada itu, aku lebih suka berlabuh di hatimu. 

Semoga kamu menjadi tempat pelabuhan terakhirku dan semoga aku menjadi tempat pelabuhan terakhirmu, Sri.

Saat ini, tidak ada yang bisa kukatakan padamu, kecuali semoga kita tetap bertahan dalam doa.

Di pelabuhan itu, aku teringat dirimu, tapi jahatnya aku, aku foto dengan perempuan lain. Mereka adalah teman-temanku dan mungkin juga teman-temanmu. Pelabuhan itu, Pelabuhan Pasean namanya.

Aku tidak pernah berkunjung ke pelabuhan itu sebelumnya. Tidak seperti Pelabuhan Kalianget, pelabuhan itu tidak ramai, tidak ada kapal-kapal besar berlabuh di sana, tetapi banyak perahu nelayan. 

Aku pernah mendengar kabar, pelabuhan itu nantinya akan menjadi pelabuhan penting di wilayah pantai utara, sebuah proyek besar-besaran, poros maritim baru. Aku tidak tahu lebih lanjut, namun Pasean menjadi ujung paling banyak. Tentu aku senang, ada nilai lebih dari sekadar berkunjung ke pelabuhan seperti biasanya.

Pelabuhannya bagus, beton sudah tertata rapi. Aku melihat beberapa muda-mudi berjalan santai di sana, aku juga melihat dua perempuan muda yang salah satunya membawa kamera DLSR. Serupa kamera yang pernah kita perjuangkan bersama lebih sebulan lalu.

Aku merindukan saat kita berjuang bersama, Sri. Aku selalu teringat dirimu. Perpisahan kita tidak manis bukan!

Sri, mungkin kamu tidak asing dengan debur ombak di laut itu, ia yang datang dan menghilang, lalu datang lagi, menghilang lagi, begitu seterusnya. Ombak yang terus menghantam pelabuhan. Aku ingin kita bisa bertemu di sebuah pelabuhan yang tak ‘kan pernah memisahkan kita, pelabuhan pertemuan.

Aku ingin duduk lebih lama di tepi pelabuhan itu sambil lalu membayangkanmu, membayangkan gambar wajahmu terombang-ambing air laut. Aku ingin terus menatap wajah itu walau timbul tenggelam.

Kamu pernah mendengarkan lagu Dewa 19 yang berjudul “Kamulah Satu-satunya” tidak? Mungkin akan asyik jika didengarkan bersama di pelabuhan itu.

Pelabuhan itu adalah batas antara Sumenep dan Pamekasan. 
...

Sampai jumpa di kesempatan mendatang!

Selamat ulang tahun, perempuanku. Semoga segala doa dan cinta tercurahkan untukmu!

Meja Baru, 26 Juni 2020 21. 40

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Manajerial Psikologikal Sistem (2)

Tarekat Qadiriyah

Pendidikan Sosial