Postingan

Surat Rindu 2

Aku ingin merinduimu lebih lama dari waktu yang kuperkirakan. Aku tidak tahu seberapa lama. Kadang, aku ingin hidup sendiri. Aku marah, egois, karena dunia tidak seperti yang kukehendaki. Kadang pula, aku ingin cepat bertemu maut seandainya tidak ada hutang yang harus kubayar, dan janji yang harus kutepati. Aku tidak tahu, apakah kata-kataku ini penting untukmu , penting kutulis. Tidak ada orang yang dirugikan dengan tulisan ini, baik kutulis atau tidak, sama saja.  Apakah aku penting untukmu, untuk kalian, untuk mereka, seberapa penting, apa pentingnya aku? Aku ingin mengutuk rindu, rindu tak pernah menekam di dadaku. Seandainya ia datang padaku, aku ingin merawatnya. Ingin kutahan sebuah temu demi sebuah rindu di dada. Aku ingin merindukamu di seberang, perempuanku. Tak penting, apakah kamu juga merindukanku atau tidak. Aku tidak peduli. Aku blokir kontakmu untuk beberapa saat, beserta orang-orang yang berhubungan erat denganmu. Aku ingin sebuah “anak kandung” lahir dan men...

Membayangkan Tubuh Kekasih

Riwayat kekasihku : Juara 3 Olimpiade Ekonomi Islam tingkat SMA/SMK/Pesantren se-Jatim oleh HIMA Prodi Ekonomi Syariah Universitas Trunojoyo Madura tahun 2016. Juara 3 Call For Shariah Economics Olimpiade (CASEO) HIMA Prodi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2017. Finalis lima besar ajang pemilihan Duta Ekonomi Syariah UINSA tahun 2017. Finalis Call for Paper LPM Edukasi UIN Walisongo Semarang tahun 2018. Lolos sebagai peserta Scholarship Challenge yang diadakan oleh UINSA Student Forum (USF) tahun 2018. Peserta terpilih Student Interfaith Peace Camp (SIPC) 2018. Peserta terpilih 3rd Gadjah Mada Shariah Economic and Business Research Festival (GAMASURF) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 2018. Antologi cerpen tunggalnya adalah Gerhana (Nahima Press, 2016) dan dua novel yang sudah diterbitkan yaitu Love is Grief (Syifah Publisher, 2017) dan Kiblat Cinta (J Maestro, 2018) dan satu buku terbarunya yang baru saja terbit adalah  antologi puisi tunggal Ketika Pena Berbic...

Surat Rindu 1

Gambar
Selamat malam,  Sri, aku rindu kamu. Kita lupakan cinta kita, yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana merawat rindu. Urusan cinta, urusan Yang Maha Kuasa. Cinta kan anugerah, kalau rindu? Buah dari perpisahan. Meskipun  berulang kali kututup surat cintaku padamu, rindu ini akan memaksa bertanya, "Sedang apa kau di sana?" "Bagaimana keadaanmu?" Dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa kupastikan jawabannya selain bertemu denganmu. Rindu lebih menyusahkan daripada cinta. Sri, kadang aku merasa hidup atas luka hati orang lain yang kuciptakan sendiri. Aku  pembuat luka itu, lalu aku tertawa terbahak-bahak di atasnya. Lihat saja aku, mengatakan aku suka padamu kepada semua perempuan, padahal aku tidak benar-benar suka. Ada yang maklum, ada yang luka, ada yang suka, ada yang tidak kuketahui. Aku masih belum tahu bagaimana aku harus memperlakukan rinduku padamu, Sri, sampai saat ini. Aku ingin kembali ke Pulau Surga. Menikmati desiran angin di ujung pe...

Pulau Surga

Gambar
Aku tiba di pelabuhan Bringsang, Gili Genting. Ini adalah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di pulau itu. Aku datang untuk liputan. Motor smash merah tahun 2006  ‘ku bawa menyeberang lautan. Selama ini, Pulau Gili Genting hanya sebuah khayal bagiku. Aku terobsesi untuk menjelajah dari pulau ke pulau, bukan dari dari luka ke perih. Aku menyusuri garis pantau, mengamati setiap gazebo, mencari seorang perempuan yang telah menungguku sejak pukul 09. 00, saat itu sudah pukul 10. 39 WIB. Aku telepon untuk memastikan keberadaannya. “I see you, terus ke arah barat,” katanya di seberang telepon. Ada seorang perempuan yang tak terlihat jelas wajahnya dadahdadah kepadaku di kejauhan, dalam sebuah warung yang tutup. Aku pikir, pasti dia. Pertemuan ini adalah pertemuanku dengannya untuk kedua kalinya. Ada seorang perempuan mengenakan masker berwarna biru di depannya, aku tanya, namanya Ifa. Nama temanku, Sri. Ia yang selalu hidup dalam khayalanku selama ini. Melihat dirinya, ak...

Bagaimana Kabarmu di Malang?

Hai, beb. Bagaiamana kabarmu di Malang? Sejak satu minggu terakhir saya menyibukkan diri untuk liputan, seolah sudah tak ada waktu lagi untuk menulis surat untukmu. Aku sengaja melakukan itu. Alasannya, aku tak begitu mengerti. Besok, Senin (27/01/2020), saya mau ke Pantai Sembilan, Gili Genting, sendirian. Liputan sekaligus jalan-jalan. Aku ingin ke kota dimana kamu ada saat ini. Jumpa denganmu sekaligus jalan-jalan. Mungkin hidupku masih kurang jalan-jalan, aku mau tuntaskan bersamamu. Resiko laki-laki yany selalu merayu cewek sepertiku, sulit dipercaya cewek. Aku dulu sengaja melakukan ini, biar para cewek tidak percaya padaku. Sekarang sudah berhasil, meski kuucapkan berulang-ulang padamu, kau tak percaya. Hahaha. Tadi editorku tanya, “yang banjir sudah ditulis?” Wawancara sudah ditranskip sebenarnya, Cuma belum selesai ditulis. Ada banyak timbunan wawancara/berita, tapi tidak saya tulis. Para editor di Jakarta lagi sibuk ngurusi salah satu rekan jurnalis mereka yang ditangk...

Pagi di As-Salam

Gambar
Hai Perempuanku, malam ini aku menginap di Kebun Konservasi As-Salam. Senang aku bisa melihatmu kemarin. Mungkin itu yang terakhir dalam minggu ini. Maaf, aku tak bisa menyapamu lebih baik dari itu. Aku mendapat ilmu banyak di sini, walau kadang aku ngantuk saat pematerian. Maklum lah, diburu rasa bosan. Di sini, aku tidak benar-benar sepi. Ada banyak kawan baru, ada suara alam, ada dirimu dalam ingatanku. Kamu sudah mau berangkat, yaa, selamat jalan, sampai jumpa pagi. Aku akan ke Pantai Sembilan, Gili Genting, hari Senin, Insyaallah. Agendaku jalan-jalan,  liputan, dan menemui Sri. Hahaha. Jangan cemburu dong, aku padamu. Wkwk. Aku sedikit masuk angin, sejak kemarin sebelumnya. Hari Rabu, saya liputan ke Pamekasan, Wisata Puncak Ratu dan TPA Angsana. Saat di jalan, aku melihat penambangan batu, aku foto, aku dipanggil-dipanggil oleh pekerja (aku kira begitu), lalu aku kabur. Sebenarnya bukan untuk diliput cuma untuk dokumentasi saja. Kembali ke acara, aku biasanya n...

Nikmatnya Rindu, Pedihnya Luka

Aku tidak ingin ditaklukkan perempuan. Aku ingin menaklukkan perempuan. Aku senang merindukanmu. Aku senang membayangkanmu menjelang tidur. Aku senang memikirkanmu. Aku senang mengingat tawamu versi “wkwkwkwk" di WA. Aku senang mengkhayalkan visualisasi teks chat denganmu. Aku senang sekali. Aku senang bisa menikmati rindu padamu. Aku senang merawat rindu ini untukmu. Aku ingin selalu merawatnya untukmu. Aku senang. Aku senang sebentar lagi akan bertemu denganmu. Aku senang akan bersamamu. Aku senang melihat senyummu. Aku senang. Aku akan sangat senang jika suatu saat bisa memelukmu. Aku senang bisa saling peluk. Aku senang pelukan. Aku senang meluk. Aku senang dipeluk. Aku senang pelukan hangat. Aku masih belum pernah dipeluk perempuan. Aku beberapa kali dipeluk teman-temanku  dari luar kota. Aku senang dipeluk, walau di jalan, stasiun, terminal, atau di tempat-tempat ada pelukan, tempat dimana tidak ada larangan untuk sebuah pelukan. Seharian aku mewawancarai  lima nara su...