Surat Rindu 1
Selamat malam, Sri, aku rindu kamu. Kita lupakan cinta kita, yang harus kita pikirkan sekarang adalah bagaimana merawat rindu. Urusan cinta, urusan Yang Maha Kuasa. Cinta kan anugerah, kalau rindu? Buah dari perpisahan.
Meskipun berulang kali kututup surat cintaku padamu, rindu ini akan memaksa bertanya, "Sedang apa kau di sana?" "Bagaimana keadaanmu?" Dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa kupastikan jawabannya selain bertemu denganmu. Rindu lebih menyusahkan daripada cinta.
Sri, kadang aku merasa hidup atas luka hati orang lain yang kuciptakan sendiri. Aku pembuat luka itu, lalu aku tertawa terbahak-bahak di atasnya. Lihat saja aku, mengatakan aku suka padamu kepada semua perempuan, padahal aku tidak benar-benar suka. Ada yang maklum, ada yang luka, ada yang suka, ada yang tidak kuketahui.
Aku masih belum tahu bagaimana aku harus memperlakukan rinduku padamu, Sri, sampai saat ini. Aku ingin kembali ke Pulau Surga. Menikmati desiran angin di ujung perahu. Aku merasa bebas saat itu. Sebuah kebebasan yang kunikmati dengan egois.
Saat ini sedang hujan. Suara rintik ini telah lama kurindukan, kurindukan selalu, seperti dirimu. Ia kurindukan suara gemericiknya di telingaku, kamu kurindukan tatapanmu di mataku, dan pelukmu. Peluklah aku sekali lagi, sekali lagi, sekali lagi, lagi, lagi, lagi, dan lagi. Aku tak pernah puas dengan pelukan.
Siapa yang bisa bijak memperlakukan rindu di antara kita. Aku kalah, Sri, aku kalah padamu yang mampu lebih lama memendam rindu padaku.
Aku rindu padamu. Semoga batin kita bisa saling menyapa!
Kamar Rebahan, 31 Januari 2020 21. 05
Sri.....?😢 apkah kau benar2 pergi dari ku & merajut kisah baru bersamanya??????......
BalasHapusSri.....?😢 apkah kau benar2 pergi dari ku & merajut kisah baru bersamanya??????......
BalasHapusSriii.... come here, Srii... Cepatlah datang, jangan bercanda laah... aku masih belum bisa melupakanmu... 🤣
BalasHapus