Suci Minta Surat
Suci, kutulis surat ini atas dasar permintaanmu. Suci kaya wawasan, mantap. Aku senang bisa berbagi denganmu, senang jika nanti kita bisa bertukar pikiran. Suci, mungkin suratku tak ‘kan selegendaris surat Reiner Maria Rilke kepada penyair pemula. Temukan dirimu sendiri, kata Rilke. Mungkin pula, surat ini tak seromantis surat Kahlil Gibran kepada May Ziyadah dan sereligius surat Al-Ghazali kepada anak sultan. Aku sudah membaca tiga surat itu, Suci. Khusus surat Al-Ghazali masih belum ada terjemahannya, bahasa Arab, kitab Ayyuhal Walad (wahai anakku) judulnya. Ngomong-ngomong, terima kasih bukunya ya. Buku pemberianmu masih belum kubaca, masih antre... hehe. Aku sekarang lagi suka baca buku sains populer, Ci. Bacaanku lintas disiplin, mungkin ini salah satu sebab aku tidak menguasai satu pun bidang keilmuan dengan mumpuni. Aku tahu sedikit dari yang banyak, lumrahnya jurnalis seperti itu kan? Kecuali jurnalis khusus di suatu bidang, bisnis misalnya. Aku sebenarnya sekarang beke...