Aini Rasyad

Oleh: Moh Tamimi Nama aslinya Qurrotul Aini, Rasyad adalah nama ayahnya, tetapi ia akrab dipanggil Rasyad, alaynya Rachad. Rambutnya tidak diketahui panjang atau pendek. Hanya saja, saya membayangkan rambutnya panjang. Bagi saya, rambut panjang lurus terurai mempunyai nilai lebih, hanya mata yang lebih tahu untuk menikmatinya. Kata dari mulut ini takkan mampu mewakili keindahan yang dinikmati mata. Saya tahu Rasyad sedang menunggu seseorang, namun bukan saya, orang lain. Saya tidak tahu siapa yang ditunggu Rasyad, intinya dia sedang menunggu, yang saya tahu menunggu itu tidak enak, apalagi menunggunya lama sekali. Menunggu seseorang yang tidak diketahui kejelasannya jauh lebih perih daripada menunggu beduk di bulan puasa. Saya menulis surat ini untuk aku. Aku yang berada dalam diriku, keakuanku. Akan tetapi, akan saya kirimkan kepadamu lewat dia, tukang pos yang selalu mengantar buku ke rumahku dan sepucuk surat ucapan terima kasih dari orang yang baik sekali...