Surat Cinta Ketiga, Surat Cinta Serius



Sri, surat kali ini benar-benar serius, saya tak yakin kau mampu mencernanya dengan baik, meskipun telah dua kali suratku tidak kau balas, entah karena sibuk atau karena masih mikir pakai lama untuk menjawab dan membalas suratku.

Ini kata kunci isi surat ketiga ini untukmu, kalau kamu masih berkenan silahkan dilanjut atau letakkan kembali hpmu.
Jawab yang dibuang a’rodhu
Jir secara lafat, rofa’ secara pengertian, fiil
Jumlah atau syibhul jumlah setelah nakiroh dan makrifah

Rumus: apabila ada jumlah atau syibhul jumlah jatuh sesudah nakiroh, maka ia menjadi sifat. Sedangkan apabila ada jumlah atau syibhul jumlah jatuh sesudah makrifah maka ia menjadi hal. Dalam contoh nanti kira-kiraannya kaainaaani.
Jumlah kaana menjadi haal. Asal kalimatnya kaanu mu’ridiina anha tetapi menjadi kaanuu “anhaa mu’ ridiiinn.

Bagaimana, Sri, kamu bingung, kan? Gak Ngerti kan? Saya yakin seratus satu persen, bukan karena meremehkanmu sih. Tapi gakpapa, Sri, masih ada aku yang akan selalu siap menjelaskannya padamu. Sampai saat ini, mungkin hanya satu yang tak bisa kujelaskan padamu, yaitu tentang perasaanku padamu (kalau dipikir-pikir, sebenarnya banyak sih 😁)
Jadi, begini, Sri, apa yang saya maksud di atas adalah  i’rob surat Yaasiiin ayat 46.

Kalau i’rob pasti pernah denger, kan? Masak orang cantik gak tahu itu, tapi apa hubungannya cantik dan pengetahuan ya? Pasti ada, saya sudah mengantongi jawaban, kalau kau butuh jawaban, silahkan hubungi saya lebih lanjut, namun saya butuh penjelasannmu terlebih dahulu.

Mau lanjut, tidak yaa, duh, Sri, gue gak tega juga bikin kamu pusing, tapi jangan takut, Sri, karena bersama kepusingan ada pengetahuan. So, jangan menyerah, jangan pernah takut terhadap tantangan.


 واذا قيل لهم اتقوا ما بين ايديهم و خلفهم من آية من آيان
ربهم كانوا عنها معرضين

(٤٦:يس)

Saya baru saja belajar tadi, baca kitab I’robul Qur’an, lebih tepatnya dibacakan kitab, bukan baca sendiri lho yaa, ya sambil ngintip gitu.

Duh, Sri, mana lebih mudah mencintaiku daripada memahami isi suratku kali ini?
Jawab itu dulu deh, entar saya kirimi kamu kelanjutan pembahasannya kalau kamu mau. Entar kamu tambah pusing karena tak mengerti aku dan tak mengerti perasaanku. Ingat! Ini surat cinta serius. Cinta yang serius selalu berbagi yang seharusnya tanpa diminta!

Salam kangen,
Tamimi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Manajerial Psikologikal Sistem (2)

Tarekat Qadiriyah

Pendidikan Sosial