Malam Terakhir
Malam ini adalah malam terakhir di umurku yang ke-27. Aku sudah tidak muda lagi.
Entah apa saja yang telah kulakukan selama 27 tahun ini, aku tidak benar-benar ingat semuanya. Aku mendapati diriku buta cinta dalam satu tahun terakhir, lalu tiba-tiba kadang berubah jadi benci, kadang merasa kesal melihat orang yang kucinta itu, kadang merasa sayang lagi.
Apa yang banyak kuingat hanyalah hal-hal yang banyak bersangkut paut dengan perasaanku, mungkin aku adalah tipe perasa yang tidak mau tahu perasaan orang lain seperti apa.
Namun yang pasti, aku mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang yang pernah singgah dalam hidupku, terutama bagi mereka yang tidak bosan menetap di sampingku, menjadi teman baik, sahabat, atau kekasih yang tak terungkap sepenuhnya.
Aku ingin mensyukuri semua ini, semua hal yang telah terjadi dalam hidupku. Semua kisah, baik suka atau lara, semoga menjadi berguna dalam keberlangsungan hidupku dan orang-orang di sekitarku. Aku tak ingin melihat orang-orang bersedih, tak ingin melihat orang-orang menangis, tak ingin melihat orang-orang berduka, tapi itu tidak mungkin, karena sedih, tangis, dan duka juga bagian dari hidup manusia. Semua orang ingin bahagia dengan jalannya masing-masing: ada di jalan yang benar, ada di jalan yang salah tapi tetap dilaju. Aku berada di jalan yang mana menurut kalian. Aku tentu ingin berada di jalan yang benar, tapi lagi-lagi aku tidak sepenuhnya tahu apakah jalan yang kutempuh ini adalah benar-benar jalan yang benar itu.
Kata orang, umur 27 adalah usia krusial dalam memutuskan jalan hidup. Setelah aku ingat-ingat, aku merasa masih belum pernah memutuskan sesuatu yang krusial itu. Di pertengahan tahun di tahun ke-27-ku ini, aku berpikir tak ingin mengejar apapun yang bersifat tendensius lagi, termasuk percintaan. Aku hanya ingin menjalani hari-hariku dengan baik. Hanya itu yang aku mau. Karena di tahun ini aku pernah merasakan kesepian yang begitu hebat, entah karena spiritualitasku yang rendah atau karena faktor lain. Kesepian itu mengajarkanku banyak hal tanpa banyak kata-kata selain kata kesepian itu sendiri.
Apa yang aku pelajari? Aku tak akan mengatakannya padamu malam ini. Aku akan bercerita khusus tentang kesepian dan kesunyian itu sejak besok, sejak hari pertamaku dilahirkan.
Besok adalah hari dan tanggal yang sama persis dengan tanggal dan hari aku dilahirkan. Awal tahun umurku saat ini terasa spesial bagiku.
Terima kasih untuk kalian semua, semuanya tanpa terkecuali. Kalian telah ikut memberikan dampak dalam kehidupanku, kendati di antara kita ada yang tidak pernah bertatap muka sama sekali.
Terima kasih, semoga hari-hari kita semua terasa indah dan lega. Aaamiiin.
Kamar, 23 September 2023 21.33
Komentar
Posting Komentar