Guru, Kekerasan, dan Ketegasan
Oleh: Moh. Tamimi* Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, begitu kata Sartono dalam lirik lagu Hymne Guru gubahannya. Lirik lagu yang selalu dinyanyikan ketika masih SD dulu itu memang benar adanya, "tanpa tanda jasa." Saat itu, konon katanya, guru, kebanyakan, tidak ada honornya, hanya sebatas sukarela dan semangat pengabdian. Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa itu, dulu, masih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, buktinya saat siswa/murid dijewer, dipukul, atau bahkan ditempeleng sekali pun ketika si anak melapor kepada orang tuanya, si anak mungkin malah mendapatkan "bonus" pukulan dari orang tua. Karena mereka, orang tua, yakin bahwa gurunya tidak asal-asalan melakukan hukuman sedemikian rupa kepada anak didiknya kalau tidak memiliki alasan yang dapat dibenarkan. Akan tetapi, jangan sekali-sekali melakukan hal itu pada saat ini kalau tidak mau menekam di dalam kamar berukuran 2x3 meter di kepolisian setempat, guru dilaporkan berdasarkan undang-und...