Cinta Sang Nabi

Judul: Sang Nabi
Penulis: Kahlil Gibran
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Cetakan: I, 2016
Tebal: v+142 halaman
ISBN: 978-602-424-083-7
Peresensi: Moh. Tamimi*

Nama Kahlil Gibran tidaklah asing di telinga rakyat Indonesia. Penyair kelahiran Libanon tersebut telah masyhur ke segenap penjuru dunia. Karya-karyanya yang bertemakan cinta kerap kali mampu menyentuh inti jantung hati, walaupun penilaian ini sangatlah subjektif.
Akan tetapi, tidak banyak yang menyangkal bahwa kata-kata Kahlil Gibran sungguh sangat mempesona. Terbukti, buah tangannya itu telah diterjemahkan ke berbagai bahasa besar di muka bumi ini, termasuk Bahasa Indonesia, dan banyak pula peminatnya, hal itu merupakan salah satu tanda bahwa syair-syair Gibran memiliki kualitas yang baik.
Berikut adalah beberapa bait untaian kata Kahlil Gibran yang tertulis dalam buku ini:
Cinta tidak memberikan apa-apa, kecuali keseluruhan dirinya, utuh penuh,
Pun tidak mengambil apa-apa, kecuali dirinya sendiri
Cinta tidak memiliki atau pun dimiliki; karena cinta telah cukup untuk cinta. (hlm. 12)
Membaca bait-bait puisi di atas, pembaca seolah diantarkan untuk memahami kemurnian cinta, cinta yang tulus, cinta yang tak mengenal dusta, walaupun cinta dan dusta adalah benang tipis yang sering kali datang bersamaan.
Cinta tak harus memiliki, begitulah frasa bahasa Indonesia yang kerap kali tergiang di telinga kita, akan tetapi, biasanya kata itu dilontar oleh mereka yang merasakan cinta tak sampai, cinta bertepuk sebelah tangan, ataupun cinta yang tak direstui.
Semua kata cinta akan berubah maknanya di tangan Kahlil Gibran, ia mampu menggubah kata krusial itu, dengan segala hitam putihnya, menjadi mutia kata yang tak ternilai harganya, apalagi sebatas uang.
Membaca Gibran, sama halnya membaca cinta itu sendiri. Membaca karyanya yang ini, Sang Nabi, sama halnya membaca cinta Sang Nabi terhadap para pengikutnya. Nasehat Nabi yang tersimpan di dalamnya cinta kasih.
Apa yang lebih indah selain cinta? Apakah yang paling nikmat selain bercinta, dan apakah kata yang paling mengagumkan selain kata cinta? Jika cinta tertanam ke setiap raga di dunia ini, maka niscaya kedamaian yang akan tercipta.
Membaca buku ini, kalian akan menemukan bagian-bagian mutiara cinta, paling tidak, kalian akan mengerti apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Semoga hadirnya buku ini, versi Bahasa Indonesia, memberikan manfaat bagi kita semua, terutama pembaca. Selamat membaca!

*Peresensi adalah mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Sekarang tinggal di Sera Tengah, Bluto.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tarekat Qadiriyah

Pendekatan Manajerial Psikologikal Sistem (2)

Pendidikan Sosial