Postingan

Merawat Hati, Nafsu, Akal

Merawat hati, nafsu, dan akal tidaklah mudah. Bila terus dituruti, ketiganya akan mengombang-ambingkan pemiliknya, raganya. Sungguh. Hati yang melinglungkan, nasfu yang menjerumuskan, dan akal yang menggilasnya. Saya sendiri dari dulu tidak benar-benar bisa mengendalikan semuanya. Hati benar-benar mudah dibolak-balikan. Nafsu semakin dikasih makan, makin merasa lapar. Sedang akal selalu dalam sifat arogannya. Hati, nafsu, akal, perlu dijalankan beriringan dengan tuntutan agama. Untuk mengetahui apa yang diajarkan agama perlu dipelajari, perlu berilmu.  Seseorang mungkin kuat menahan nafsunya di bidang S, eh tembus di bidang R. Sudah aman di huruf U, eh malah dijebol di bidang N. Selalu begitu. Masih ada 28 huruf latin untuk kita jadikan kambing hitam. Semakin tua saya semakin menyadari hal itu, sayangnya saya tetap belum bisa sepenuhnya mengontrol semuanya dengan baik. Tantangannya terus berubah, baik berasal dari diri sendiri atau dari luar diri sendiri. Tak jarang saya dibuat gem...

Cinta Biasa

Cinta yang agresif atau cinta yang diam terkadang bersifat mengekang, cinta yang biasa selalu memberi kebebasan. Kekasihmu bukan milikmu, tak perlu kamu sebegitunya. Berjuang sewajarnya, diam sewajarnya, cari esensi kebersamaanmu. Perlakukan cinta dengan biasa saja agar ia tak berubah jadi benci. Apa yang kamu harapkan dari cinta, sulit terdapat dari sifat agresif dan diam. Terlalu agresif tak memberikan celah untuk tenang, berdiam diri tak akan menghasilkan apa-apa. Kita hanya butuh cinta yang biasa untuk hidup yang luar biasa.  Malang, 2 Januari 2023 8.21

Refleksi Kehidupan Tahun 2023

Gambar
  Old Telephone: Bahagialah menjadi dirimu sendiri. Malang, 27 Desember 2023. Saya baru sampai Kota Malang tadi pagi. Saya punya satu jadwal kuliah hari ini. Saya berencana untuk merayakan tahun baru di kota ini. Semakin lama, saya semakin betah di Malang, suka cuacanya yang dingin, walau kata sebagian teman, Malang sebenarnya sudah semakin panas.  Saya menginjakkan kaki pertama kali di Tanah Singasari ini pada tahun 2016, acara Memo Anti Terorisme dan sekarang tinggal di sini (kost) sejak tahun lalu (2022) karena kuliah. Saat memutuskan untuk menetap di Malang selama masa kuliah, saya punya beberapa keinginan yang ingin saya kerjakan di kota ini, di antaranya adalah mengunjungi semua candi se-Malang Raya dan menyelesaikan satu novel. Sayangnya, tidak ada yang saya selesaikan sampai saat ini. Saya hanya akan lebih banyak cerita tentang kehidupan saya di tahun 2023 saja. Ada tiga fase kehidupan yang saya jalani di Malang sepanjang satu tahun ini. Fase pertama adalah fase jatuh ...

Sefnat Sailana, Pendeta Pengkhotbah Lingkungan dari Timur

Gambar
Pdt. (emeritus) Sefnat Sailana di taman rumahnya. Foto: Moh. Tamimi Oleh: Moh. Tamimi (Alor, NTT) Sefnat Sailana dan saya menyusuri hutan gereja di Kelaisi Timur, Alor Selatan. Seekor anjing putih jantan milik Sefnat yang bernama Liklat selalu membuntuti kami meski beberapa kali kami usir. Sambil mengunyah pinang dan menyanggul golok di pinggangnya, Sefnat menunjukkan jenis-jenis pohon di hutan gereja dan beberapa tanaman pangan di kebun kemakmuran milik gereja yang dia tanam dengan para jamaatnya kepada saya. Sefnat adalah pendeta yang baru saja pensiun (emeritus) pada awal tahun 2023. Dia pernah menjadi ketua Klasis Alor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), periode tahun 200 1 -2011 dan 2015-2023. Hutan gereja dan kebun kemakmuran adalah program Sefnat Sailana sejak menjadi ketua klasis, berawal dari keresahannya terhadap keberlangsungan hutan di daerahnya. Emeritus pendeta protestan itu kini tinggal di Kelurahan Kelaisi Timur, Alor Selatan, Alor, Nusa Tenggara Timur. Dia bany...