Postingan

Pesan Bi 4

Hai, Bi. Aku dengar kamu ingin putih supaya bisa lebih dihargai ya? Hanya itu tujuanmu ingin putih? Bagaimana bentuk penghargaan orang lain padamu selama ini? Apa kamu menyesal dilahirkan dengan warna kulit agak gelap, sawo matang, begitu? Tidak usah terobsesi begitu, Bi, hidup bukan sekadar tentang warna kulit. Aku pikir, seseorang yang menghargaimu hanya karena warna kulit, maka sebatas itulah kualitas dirinya, penghargaannya kepada orang lain. Ada yang lebih mendasar dari warna kulit; sikap. Bisa saja, bila warnamu cerah, “cantik”, kamu hanya menjadi mainan para lelaki mata keranjang. Nilai kemanusiaanmu sampai sebatas kulit, dijadikan “piala” bergilir, direbut cowok-cowok. Apa memang itu yang kamu mau?  Aku yakin, kamu hanya ingin dihargai bukan? Banyak sekali orang yang jauh dari kata “cantik” atau “tampan” tetapi menjadi idola banyak orang. Tahu Stephen Hawking? Ilmuan yang terkenal dengan teori Lubang Hitamnya itu tidak ada tampan-tampannya, sekujur tubuhnya cacat, kecuali o...

Pesan Bi 3

 “Ah Sri mulu. Untuk Bio kapan rilis ???” Begitu katamu, Bi, suatu ketika. Kamu cemburu ya? Tak usah cemburu, Sri bukan kekasihku. Awalnya, nama itu hanya setengah khayal. Kamu bisa membedakan dalam setiap serialnya, karakter Sri beda-beda kan di sana. Coba kamu baca tulisan yang berjudul "Surat Cinta Pertama". Bandingkan dengan tulisan yang berjudul "Surat untuk Sri". Saya menyisipkan nama siapa pun, sepanjang khayalan. Namanya setengah khayal, Bi, ada bagian yang benar, ada bagian yang tidak benar, sebatas imajinasi. Kadang memosisikan sebagai kekasih, kadang perempuan idaman, kadang teman, kadang hanyalah sebuah kenalan yang ingin kuhibur. Bi, aku senang sekali kau memilih untuk melanjutkan kuliahmu. Kamu punya potensi yang luar biasa, sayang jika tidak dikembangkan lebih lanjut. Apalagi kamu pernah juara 1 Kompetensi Sains Madrasah tingkat kabupaten, dan juara 1 olimpiade biologi yang diselenggarakan salah satu kampus ternama di Jawa Timur. Jadi ambil di Surabay...

Lagu Ketika SD

Hai, Sri. Saya melihat status WA seorang teman, konser Bee Gees, pagi ini. Saya tidak tahu itu band legendaris itu, yang saya tahu personel Bee Gees berambut gondrong, pirang, dan bergelombang. Kami ngobrol tentang Bee Gees, personelnya, lagu-lagunya, sampai akhirnya merembet pada lagu-lagu yang sering kami dengarkan sejak kecil. Kami saling bernostalgia. Sejak sebelum sekolah, mungkin usia saya enam tahun waktu itu, saya sudah akrab dengan lagu-lagu Jambrud, Boomerang, Dewa 19, Radja. Nyaris setiap pagi kakak saya memutar lagu-lagu itu, menggunakan kaset pita. Lagu Cinderella, Pelangi, Pelangi di Matamu, dan Satu, begitu akrab di telinga saya. Di sisi lain, paman saya pecinta lagu-lagu kasidah. Mayada dengan Cahaya Rasul-nya dan Sulis dengan Cinta Rasulnya terus menggiang di kepala saya. Saya masih belum sekolah, tidak tahu baca sama sekali. Kalau saya ingin mendengarkan album Mayada, saya bilang, “Pengen dengarkan yang kerudung putih,” kalau Sulis, “Pengen dengarkan yang kerudung mer...

Peri

Sepasang mata mengintip lalu lalang para petani hendak ke ladang. Sepasang mata peri itu berada di balik rimbun bambu, ia menyembunyikan tubuh mungilnya. Sayapnya tidak ia kekapkan, kakinya menginjak ruas batang bambu. Ia bukan peri satu-satunya yang tinggal di balik rumpun bambu itu. Satu peri yang lain baru saja pergi, tinggal di tempat lain. Teman peri telah pergi dengan peri lain yang bermahkota raja. Kini ia tinggal satu-satunya di sana. Ia selalu ragu untuk menampakkan dirinya. Ia takut seseorang akan menangkapnya saat ia sedang bermain-main di atas mahkota bunga. Ia suka bunga Dahlia. Setiap pagi, peri kecil bergigi gingsul itu selalu memandangi Dahlia. Ia selalu ingin tidur dan terbang mengitari mahkota bunga kesukaannya. Hanya, ia tidak bisa terlalu lama bermain-main di atas bunga.  Terkadang ada anak kecil yang bermain-main di sekitar kebun bunga itu, tempat favorit sang pemilik sepasang mata yang tajam nan indah. Ia hanya melihat, sesekali menyentuhnya, terkadang minum s...

Rindu

Kekasih, aku ingin menuntaskan rinduku padamu tapi tak tahu caranya. Rindu yang tak berwujud itu tak mau menjawab pertanyaanku tentang dirinya. Ia berupa kesunyian yang tak sembarang orang bisa memecahkannya. Kasihku, tahukah engkau pada rindu yang terus menerus menembus dadaku itu? Kucoba paksa ia mewujudkan diri, kupaksa ia mewujud dengan nyanyian-nyanyian. Kudengar dan kubaca lirik lagu ini. Ingin aku terus melantunkannya untuk mengusir sepi yang sejatinya adalah rindu. Arti cinta yang sesungguhnya  'Kan kau dapat dari diriku Meski aku bukanlah lelaki  Yang kau impi-impikan Bukan kata apalagi harta  Tubuh-jiwa pasti untukmu  Yang kupunya sejuta cinta  Yang 'kan membuatamu bahagia  Karena kutahu  Yang kau butuh hanya cinta Selama jantungku masih berdetak  Selama itu pula engkau milikku  Selama darahku masih mengalir  Cintaku pasti tak ‘kan pernah berakhir Segalanya bisa kau punya  Tapi apa arti hidupmu  Tanpa cinta di dalam h...

Sakit

Hai Sri Apakah keadaanmu baik-baik saja, kekasihku? Keadaanku baik-baik saja selagi kamu masih mencintaiku, selagi kamu dalam keadaan baik, paling tidak pikiranku tenang.  Tiga hari terakhir aku sedikit meriang dan leher tidak bisa menoleh dengan sempurna, nyeri. Akan tetapi, sekarang sudah mendingan, tidak senyeri tiga hari yang lalu. Kita harus jaga diri baik-baik, apalagi sekarang masa pandemi, masa pancaroba lagi. Di peralihan musim, biasa rawan penyakit. Kamu tahu, ini karena cuaca tak menentu.  Sri, aku tidak begitu tahu bagaimana kabarmu kini.  Hanya saja, jika kamu kurang sehat saat ini, saya hanya bisa mendoakan semoga kamu lekas sembuh. Ini hanya perasaanku. Semoga kamu dalam keadaan sehat wal ‘afiat, sehat jiwa, sehat raga, sehat pikiran, tenteram selalu. Mamaku juga kurang sehat, beliau sering kedinginan. Lagi, beberapa hari yang lalu, mama periksa mata (kontrol setelah operasi mata), tapi penglihatan beliau masih tidak ada peningkatan,  tetap sedikit rab...

Moral

Hai, Sri. Hari ini saya kesal sekali. Dua episode serial drama Mandarin yang kutonton dihapus negara. Di You Tube, episode 48 dan 49, drama itu dihapus. Sekali lagi, dihapus negara. Saya tidak mengerti, mengapa negara mengontrol ruang privat seperti ini. Apa alasannya? Moral? Atau itu bakal bikin ancaman pada negara karena bagian itu adalah perang antar kerajaan? Satu kerajaan menindas, satunya lagi memperjuangkan keadilan? Sri, adilkah ini untuk rakyat dalam sebuah negara yang “superior” ini, ia yang mengontrol segalanya. Urusannya sendiri tidak becus.  Standar moral seperti apa yang digunakan oleh negara? *** Bagian pertama tulisan ini ditulis pada  5 November. Sekarang 10 November. Saya sudah mendapatkan potongan seri filmnya. Ada di sebuah situs, bukan youtube, yang saya dapatkan di sebuah komentar akun youtube. Ternyata, bukan hanya saya yang memburu dua seri itu. Sayangnya, dua seri itu dipecah-pecah, satu seri dipecah tiga.  Sudah, itu saja ya Sri. Saya mau nonton ...