Rindu

Kekasih, aku ingin menuntaskan rinduku padamu tapi tak tahu caranya. Rindu yang tak berwujud itu tak mau menjawab pertanyaanku tentang dirinya. Ia berupa kesunyian yang tak sembarang orang bisa memecahkannya.

Kasihku, tahukah engkau pada rindu yang terus menerus menembus dadaku itu? Kucoba paksa ia mewujudkan diri, kupaksa ia mewujud dengan nyanyian-nyanyian. Kudengar dan kubaca lirik lagu ini. Ingin aku terus melantunkannya untuk mengusir sepi yang sejatinya adalah rindu.


Arti cinta yang sesungguhnya 

'Kan kau dapat dari diriku

Meski aku bukanlah lelaki 

Yang kau impi-impikan

Bukan kata apalagi harta 

Tubuh-jiwa pasti untukmu 

Yang kupunya sejuta cinta 

Yang 'kan membuatamu bahagia 

Karena kutahu 

Yang kau butuh hanya cinta

Selama jantungku masih berdetak 

Selama itu pula engkau milikku 

Selama darahku masih mengalir 

Cintaku pasti tak ‘kan pernah berakhir

Segalanya bisa kau punya 

Tapi apa arti hidupmu 

Tanpa cinta di dalam hati 

Pasti hidupmu tak bermakna 

Sambutlah aku 

Dengar bisikan hatimu

Temukanlah arti cinta sejati di dalam cintaku*


Aku leluasa bicara apa saja dalam kesunyian ini, hanya saja aku tidak tahu yang mesti aku katakan padamu kasih. 

Lirik itu hanya bait lagu, tidak ada yang bisa membuat bahagia orang lain. Selain Tuhan, hanya diri sendiri yang bisa membuat bahagia. Aku bahagia merindukanmu walau serupa siksa. Kau tak perlu berbuat apa-apa untuk membuatku nelangsa seperti ini

Apa arti hidupku dan hidupmu. Apa makna kehidupan yang telah lama kita jalani ini. Sudah berjuta degup jantung, sudah entah berapa lama darah terus mengalir ke berbagai muara, pencarian sebuah makna itu tak kunjung usai.

Untuk siapa tubuh dan jiwa ini? 

Kapan rindu dan cinta ini berakhir? Kasih, sambutlah aku dengan senyum bahagiamu. Ini sebuah permintaan yang tak mungkin kau bisa buat-buat. Jika kau tak rindu dan tak bahagia, tak ‘kan ada sambutan itu. Apa yang kau dan aku butuhkan?

Diksi terus berputar-putar di lingkaran yang sama. 

Kasih, ingin kutunaikan rinduku padamu.


Kamar, 15 Desember 2020 22. 38


*Lirik lagu Arti Cinta – Ari Lasso 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Manajerial Psikologikal Sistem (2)

Tarekat Qadiriyah

Pendidikan Sosial