Peri
Sepasang mata mengintip lalu lalang para petani hendak ke ladang. Sepasang mata peri itu berada di balik rimbun bambu, ia menyembunyikan tubuh mungilnya. Sayapnya tidak ia kekapkan, kakinya menginjak ruas batang bambu. Ia bukan peri satu-satunya yang tinggal di balik rumpun bambu itu. Satu peri yang lain baru saja pergi, tinggal di tempat lain. Teman peri telah pergi dengan peri lain yang bermahkota raja. Kini ia tinggal satu-satunya di sana. Ia selalu ragu untuk menampakkan dirinya. Ia takut seseorang akan menangkapnya saat ia sedang bermain-main di atas mahkota bunga. Ia suka bunga Dahlia. Setiap pagi, peri kecil bergigi gingsul itu selalu memandangi Dahlia. Ia selalu ingin tidur dan terbang mengitari mahkota bunga kesukaannya. Hanya, ia tidak bisa terlalu lama bermain-main di atas bunga. Terkadang ada anak kecil yang bermain-main di sekitar kebun bunga itu, tempat favorit sang pemilik sepasang mata yang tajam nan indah. Ia hanya melihat, sesekali menyentuhnya, terkadang minum s...