Postingan

Malaikat Pelacur

Oleh: Moh. Tamimi* "Aku harus bagaimana untuk mengeluarkan Fitrah dari lingkaran syaitan prostitusi itu?" Tanyaku pada diriku sendiri. Aku telah lama terpisah jauh dengan adik perempuanku, Fitrah. Adikku yang masih berumur 18 tahun saat terakhir kita berpisah. Fitrah, dahulu, dibawa oleh seorang rentenir sebagai bentuk ganti pembayaran hutang ibuku yang terus berlipat itu. Bunga hutang yang harus dibayar ibuku jauh melebihi nominal uang yang dipinjam. Akhirnya, adikku satu-satunya itu menjadi korban ketamakan rentenir. Sejak saat itu, aku tak tahu lagi kemana rentenir itu membawa adikku pergi. Sekarang, setelah satu tahun lebih, aku menemukan jejak adikku walau masih bias karena aku hanya melihatnya sekilas, namun aku yakin bahwa orang yang aku lihat itu adalah Fitrah. Aku tak mungkin melupakan wajah adikku, yang dulu, penuh ceria. Keceriaannya semakin menambah aura kecantikannya dan menambah kebahagiaan keluarga kami yang sejak kecil ditinggal sosok seorang ay...

Puisi Alam

Pohon Burung berkicau indah O2  bertebar segar H2O mengalir deras Keindahan, nyanyian alam tak ternilai Kesegaran, degup jantung kita Riuk, mata air kehidupan Tempat persinggahan ranting pohon Fotosintesis melalui stopma daun Penyerapan melalui akan pohon Pohon : mari kita jaga, lestarikan dan lindungi Sumenep, 30-10-2015 Permai Jika ingin mendengar kicau burung Tanam satu pohon untuk bersarang Sumenep, 08-10-2015

Kamu, Semoga!

Oleh: Moh. Tamimi* "Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan." Hanya kata itu yang selalu mengiringi hari-hariku. Sepi, gundah, luka, duka, menyatu dalam diriku. Menyelinap masuk ke dalam diriku dan tak menemukan jalan keluar. Kesepian akan cinta membuatku seakan jauh dari kata bahagia. Meskipun aku yakin dan akan selalu yakin bahwa kebahagiaan sejati telah menungguku di masa depan, tak tahu kapan, beriringan dengan takdir Tuhan. Selalu kuingat, setiap langkah bersamanya, kekasihku yang telah berlalu. Senyumnya, manjanya, cemburunya, perhatiannya, tak pernah lepas dari memori ingatanku. Aku dan dirinya saling mencinta walaupun sering bertengkar remeh saat bersama hanya karena obsesi untuk terus memiliki dan rasa cemburu yang terus membuntuti. Sekarang, kita tak lagi mampu membantah. Ketika kekuasaan berkata lain atas diri kita. Hanya air mata yang mampu kujawabkan. Gemerlap dunia telah membutakan mata ibunya. Dia dipaksa menikah dengan seorang lak...

Sajak-Sajak tentang Madura

Carok dan Budaya Pak, aku tidak mengerti mengapa carok dikatakan kekerasan, padahal carok adalah sebuah pertanggung jawaban. Istriku digoda, kuberani carok. Hartaku dirampas, kuberani carok. Harga diriku dilecehkan, kuberani carok. Agamaku dihina, kuberani carok. Aku berani berbuat dan berani bertanggung jawab. Pak, aku tidak mengerti kenapa orang Madura ditakuti dan dikatakan keras, hanya karena berpakaian hitam, berkaos merah putih dan berikat kepala batik. Aku disuruh melestarikan budaya, ya begitu budayaku, celurit senjataku. Aku cinta negeriku, maka aku bela negeriku. Aku sayang tanah airku, maka aku lestarikan budayaku. Sumenep, 15-12-15 Penyair Madura D. Zawawi Imron Menebas masa Melukai asa Dengan Celurit Emas Abdul Hadi WM. Mencari Tuhan Mengenali Hakikat Melalui Sastra Sufistik M. Faizi Memaknai kata Merajut cinta Bersama Permaisuri Malamnya Sofyan RH. Zaid Menghadang kenistaan Menggalang kebijaksanaan Berbekal Pagar Kenabian Dari Madura Tergor...

Deru Laut dan Gerak Ikan

Oleh: Moh. Tamimi* Laut seumpama laki-laki yang kerap kali mengungkapkan kegelisahannya lewat kata-kata. Sedangkan ikan-ikan di laut, di dasar laut sekali pun, seumpama perempuan yang selalu ingin dimengerti tanpa harus berkata, cukup dengan gerak simbol keinginan untuk diperhatikan lebih seksama. Apa guna laut tanpa ikan-ikan di dalamnya. Apa daya para ikan ketika laut tak lagi tenang, penuh gelombang bergulung dengan garang. Ah, seandainya aku punya kuasa menenangkan laut dan memberikan perhatian lebih terhadap penghuninya itu, maka akan aku laksanakan semua itu sebaik mungkin. Kasihan laut dan para ikan yang bersahaja itu, sekian lama mereka kurang mendapat perhatian, mau dibilang didiskriminasikan saya takut salah persepsi. Tiga puluh tahun lebih mereka kurang berdaya, kalah kepada pasukan darat yang gagah perkasa, padahal mereka adalah mayoritas di wilayah Indonesia. Penghuni laut, kerap kali menangis tersedu-sedu karena sanak familinya kerap kali diculik tetangga s...

Tetes Keringat

Oleh: Moh. Tamimi “Tomi, besok pagi kamu ikut saya masang pupuk Urea ke Jagung ya. Hitung-hitung biar kamu belajar dan tau cara masang pupuk”. Aku menyanggupi saja permintaan ibuku. Dalam pikiranku itu pekerjaan mudah. Sehingga, dengan tanpa beban di kepala aku menyanggupinya. Tak ada kabut dalam pikiranku. Aktifitasku sehari-hari hanyalah sekolah. Sepulang sekolah aku bermain ke rumah temanku dengan sepeda ontelku. Kukayuh pedal sepeda menyusuri jalan-jalan sempit. Sesekali aku hanya tertawa aku hanya tertawa ria dengan teman-temanku ketika bersepeda bersama di jalan. Ketika aku disuruh belajar oleh ibuku, aku selalu membalas titahnya dengan kalimat andalanku “Bermain itu penting” aku selalu berkata begitu karena aku selalu teringat judul tulisan pelajaran di sekolah yang berjudul “Bermain Sambil Belajar” ketika masih kelas 2 SD. Namun, tetap terus tergiang di kepalaku sampai saat ini, saat aku duduk di bangku SMA. Pagi itu, saatnya aku membantu orang tuaku dengan tetap beranggap...

Islam: Santun dan Toleran (Menelaah Kembali Dalil-Dalil yang Sering Disalahgunakan)

Islam sebagai agama paripurna tentu saja bukan hanya sekedar omong kosong. Akan tetapi, sarat dengan dalil-dalil yang dapat dibuktikan kebenerannya dalam al-Quran dan hadis. Islam sebagai agama rahmatal lil alamiin  pula, bukan sekedar jargon tanpa lakon. Islam yang seharusnya dan yang sepatasya telah diselewengkan oleh kelompok radikal. Sehingga, tidak jarang Islam dicap sebagai agama teroris, keras, beringas dan lain sesamanya . Padahal demikian, Islam datang untuk membangun kehidupan berperadaban, bukan untuk menebar kenistaan. Nabi Muhammad diutus untuk menyepurnakan akhlak manusia. Hal ini terbukti degan sebuah hadits riwayat Abu Hurairah yang berbunyi:Sesungguhya aku diutus (tiada lain, kecuali) untuk meyepurnakan akhlak. Bukan malah untuk perang dan kekuasaan. Konsep Islam dalam menyapaikan dakwah pun sangat santun dan sistematis serta disesuaikan objek dakwah. Sebagaimana firman Allah dalam al-Quran surat an Nahl ayat 125 yang  menerangkan metode dakwah yait...