Dalam Hutan Kesunyian
Oleh: Moh. Tamimi
Kekasih, kembalilah
'Kan kutulis puisi paling sunyi
Untuk hatimu yang riuh
Menanggung segala derita
Yang kau simpan dalam-dalam
Dalam kedalaman hutan di dadamu
Aku sudah tersesat dalam kedalaman hatimu itu
Berapa kali harus kupanggil namamu
Bila tak ada guna aku berulang-ulang menyebut namamu
Serupa igauan di penghujung mimpi
Haruskah kusebut namamu seperti merapal zikir.
Bisakah kau masuk ke tempat paling riuh dalam dirimu
Aku di sana
Memanggil-manggil namamu
Namamu yang menjadi bait-bait puisi paling sunyi
Datanglah, kekasih
Jangan biarkan aku berjalan tanpa arah
Dan mati dalam hutan di dadamu
Tanpa pernah kau temui
Pare, 8 Juni 2022 22.39
Komentar
Posting Komentar